RumusKuat Arus Primer. May 20, 2021. Cara Menghitung Jumlah Lilitan Primer atau Sekunder pada Trafo (Transformator) - Ukuran Dan Satuan. Jika kuat arus kumparan primer 10 ampere dan kuat arus kumparan sekunder 5 ampere,maka tegangan - Brainly.co.id. Dunia Elektro: Transformator Ideal.
© PT Zona Edukasi Nusantara, 2021. Pengertian Transformator dan Sistem Distribusi Daya Pengertian Transformator adalah sebuah gawai yang mentransfer energi antara 2 sirkuit yang melalui induksi elektromagnetik. Transformer di mungkinkan lakukan di gunakan sebagai perubahan voltase dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik berpunca satu tingkat tegangan ke tingkat voltase lainnya mulai sejak input ke input alat tertentu, untuk menyempatkan kebutuhan nan farik dari sebuah janjang arus sebagai sumber arus suplai, ataupun dapat kembali di gunakan bagi mencocokkan impedansi antara peredaran elektrik yang enggak sinkron bikin memaksimalkan pergantian antara 2 sirkuit. Kejadian ini memungkinkan terjadinya pertambahan siasat arus elektrik yang terjadi berusul sebuah benda yang memiliki arus voltase listrik yang tidak stabil. Berikut ini Contoh Gambar dari Konotasi Transformator Gigi daya listrik jarak jauh Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh bermula permukiman warga. Proses pengiriman daya elektrik kepada pelanggan listrik konsumen yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Kerjakan mengairi energi listrik ke konsumen nan jauh, tegangan nan dihasilkan generator penyemangat listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Bakal itu, diperlukan trafo step up. Voltase tingkatan ditransmisikan melangkaui kabel jaringan setrum yang jenjang membidik konsumen. Sebelum masuk ke kondominium-kondominium penduduk voltase diturunkan memperalat trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Gigi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan memperalat tarikan besar dan persebaran nan katai. Dengan cara itu akan diperoleh sejumlah keuntungan, yakni energi yang hilang privat perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah. Kekuatan transformator dan distribusi trik Transformator banyak digunakan internal teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada uluran frekuensi audio sampai frekuensi radio dan video, bikin berbagai keperluan. Dalam setiap peralatan yang dibuat berasal rangkaian elektronika selalu menggunakan trafo ataupun transformator. Nan dimaksud dengan trafo ini merupakan alat yang berbentuk gulungan benang kuningan yang ber –kepentingan untuk menjangkitkan tenaga dari input ke output. Trafo yang dipergunakan kerumahtanggaan rangkaian elektronika berbedakemustajaban – nya dengan trafo yang dipergunakan bakal teknik elektrik. Pada trafo untuk keperluan rangkaian elektronika rata-rata berbentuk kecil dan dengan persebaran yang kecil pula, baik untuk trafo input alias trafo kalau pada teknik listrik, meskipun bentuknya karib selaras, belaka berbeda manfaat, kerumahtanggaan arti memiliki tegangan arus yang tinggi. Hanya dalam rencana skemanya sama saja, baik bakal trafo revolusi strata, arus rendah, arus sedang, trafo step down. Lambang cak bagi trafo privat skema stereotip disingkat Tr ataupun OT yang signifikan output trafo dan IT berarti input trafo. Jenis onderdil ini bermacam-macam. Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke dalam beberapa spesies Trafo step up/down untuk menaikkan ataupun menurunkan tegangan. Trafo adaptor lakukan mengubah tekanan listrik semenjak perputaran AC ke arus DC Trafo IF frekuensi menengah untuk penguat frekuensi madya pada radio akseptor. Trafo OT Out Put digunakan pada sangkutan penguat, receiver dan perlengkapan audio maupun audio visual. Trafo OT Out Put digunakan pada rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau audio IF kekerapan semenjana bagi penguat kekerapan menengah sreg radio akseptor. Sistem rotasi ini berfungsi untuk penyalurkan tenaga listrik dari sumber kancing listrik besar ke konsumen. Kurnia perputaran tenaga listrik Penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat pelanggan. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang sederum bersambung dengan pelanggan, karena catu buku pada pusat-kancing tanggung pelanggan dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan maka dari itu pengungkit elektrik besar dengan tarikan berasal 11 kV sampai 24 kV, kemudain dinaikan tekanan listrik nya oleh gardu indung dengan transformator step up hingga tegangannya sampai ke 70 kV ,154kV, 220kV ataupun 500kV yang kemudian disalurkan melangkahi parit persneling. Tujuan menaikkan voltase ialah bakal memperkecil kerugian daya listrik puas sungai buatan transmisi, dimana dalam peristiwa ini Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang berputar semakin kerdil sehingga kecelakaan sosi juga akan katai pula. kerugian resep ialah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir I kwadrat R. prinsip kerja dan eksploitasi transformator dan sirkuit daya prinsip kerja dan penggunaan transformator Prinsip Kerja Transformator Onderdil Transformator trafo Transformator trafo adalah alat yang digunakan untuk memanjatkan atau menurunkan tegangan mondar-mandir AC. Transformator terdiri dari 3 onderdil pokok yaitu lempoyan pertama primer yang bertindak bak input, kumparan kedua skunder yang bertindak ibarat output, dan inti logam yang berfungsi untuk memperapat bekas besi berani nan dihasilkan. Bagian-Bagian Transformator Arketipe Transformator Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah umpama berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber voltase bolak-balik, perubahan arus setrum lega kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Tempat magnet yang berubah diperkuat makanya adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan ketimbul ggl induksi. Sekuritas ini dinamakan induktansi timbang-balik mutual inductance. Pada skema transformator di asal, momen arus setrum dari sendang tegangan yang mengalir sreg gelung primer berbalik arah berubah polaritasnya medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga revolusi listrik yang dihasilkan lega gulungan sekunder akan berubah polaritasnya. Hubungan antara tegangan primer, jumlah rol primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, boleh dinyatakan internal paralelisme Beralaskan perbandingan antara jumlah gulungan primer dan total kumparan skunder transformator ada dua jenis merupakan Vp= tegangan primer volt Vs = tegangan sekunder volt Np = kuantitas lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Simbol Transformator
Aruspada kumparan primer ini bekerja seolah-oleh mengalirkan atau memutuskan arus searah secara berulang-ulang sehingga terjadi perubahan garis-garis gaya magnet yang memotong kumparan sekunder. Akibatnya, timbul GGL induksi dalam kumparan sekunder yang berfungsi sebagai output dengan mengalirkan arus listrik induksi.
Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Tengan yang dapat diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu. Tegangan yang paling banyak diubah dengan trafor adalah tegangan listrik bolak-balik dari PLN. Tegangan PLN yang dialirkan ke rumah-rumah memiliki nilai 220 volt. Komponen-komponen elektronik dalam sejumlah perlatan di rumah atau kantor memerlukan tegangan listrik rendah. Umumnya tegangan yang digunakan adalah 5 volt. Oleh karena itu, agar tegangan PLN dapat menjalankan alat-alat tersebut maka tegangan PLN harus diturunkan dahulu. Salah satu komponen penurun tegangan adalah trafo. Trafo tersebut dipasang dalam adaptor atau catu daya. Gambar adalah contoh trafo yang dijual di toko elektronik. Trafo tersebut memiliki dua kaki input yang dihubungkan dengan tegangan PLN. Trafo tersebut memiliki sejumlah kaki ouput sehingga tegangan yang dihasilkan bermacam-macam. Khusus unutk trafo ini, tegangan output yang dihasilkan ada tiga buah, yaitu 6 colt, ix volt, dan 12 volt. Jadi, kita tinggal memilih tegangtan output maka yang akan digunakan. Gambar Contoh transformator Mengapa trafor dapat mengubah tegangan? Mari kita bahas. Trafo bekerja dengan memanfaatkan hukun Faraday yang diterapkan pada kumparan. Semua trafo memiliki dua kumparan konduktor kawat. Satu kumparan dihubungkan dengan tegangan input dan kumparan kedua adalah tempat untuk mengambil tegangan hasil pengubahan output. Kumparan yang dihubungkan dengan tegangan input sering disebut kumparan primer. Kumparan yang dihubungkan dengan tegangan output sering dinamakan kumparan sekunder. Tiap kumparan dapat dipandang sebagai sebuah solenoid. Jika arus masuk ke dalam kumparan primer maka dihasilkan medan magnet di dalam rongganya. Medan magnet yang dihasilkan kumparan primer diarahkan ke kumparan sekunder. Agar pengarahan tersebut berlangsung efektif maka di dalam rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain yang dapat bersifat magnetik. Dengan penggunaan bahan tersebut maka seolah-olah medan magnet yang dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya mencapai kumparan sekunder. Gambar adalah skema trafo di mana kumparan primer dan sekunder sama-sama melingkupi teras besi yang sama. Gambar Skema trafo yang memiliki teras magnetik yang menghubungkan rongga kumparan primer dan kumparan sekunder. Dengan adanya teras magnetik maka \ B_s = B_p \ di mana \ B_p \ adalah kuat medan magnet yang dilingkupi kumparan primer. \ B_s \ adalah kuat medan magnet yang dilingkupi kumparan sekunder. Misalkan panjang dan luas penampang kumparan primer dan sekunder sama. Yang berbeda hanya jumlah lilitan pada dua kumparan tersebut. Fluks magnetik yang dihasilkan kumparan primer dan kumparan sekunder adalah sama karena kuat medan yang dilingkupi sama dan luas penampang sama. Jadi \ \phi_p = \phi_s \. Berdasarkan hukum Faraday, tegangan induksi pada kumparan primer dan kumparan sekunder masing-masing \ \Sigma_p = -N_p {{\Delta \phi_p} \over {\Delta t}} \ \ \Sigma_s = -N_s {{\Delta \phi_s} \over {\Delta t}} \ Mengingat \ \phi_s = \phi_p \ maka kita dapatkan \ {\Sigma_s \over \Sigma_p }= {N_s \over N_p} \quad \quad \quad \quad \quad \quad Tampak dari persamaan bahwa Jika \ N_s > N_p \ maka tegangan keluaran lebih besar daripada tegangan masukan. Trafo semacam ini disebut trafo step-up . Jika \ N_s < N_p \ maka tegangan keluaran lebih kecil daripada tegangan masukan. Trafo semacam ini disebut trafo stride-downwards . Gambar adalah contoh hasil pengukuran tegangan keluaran pada trafo. Pada trafo tertulis tegangan keluaran half dozen volt, 9 volt, dan 12 volt. Tetapi dari hasil pengukuran diperoleh tegangan keluaran 5,1 volt, vii,vii volt, dan 10,2 vol. Tegangan input adalah listrik PLN. Hasil penhukuran langsung diperoleh tegangan listrik PLN adalah 211 volt. Gambar Contoh contoh hasil pengukuran tegangan keluaran pada trafo. Daya Transformator Pada transformator arus dimasukkan pada kumparan primer. Hasilnya pada kumparan sekunder diperoleh arus. Karena adanya arus listrik menandakan adanya energi, maka energi yang dimasukkan ke kumparan primer dapat dideteksi pada kumparan sekunder. Dengan demikian, trafo juga berperan sebagai pemindah energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dari sifat pemindahan energi ini kita dapat menentukan hubungan antara arus pada kumparan primer dan pada kumparan sekunder. Hubungan ini dapat ditentukan sebagai berikut. Daya pada kumparan primer adalah \ P_p = I_p \Sigma_p \ dengan \ I_p \ adalah arus pada kumparan primer. Daya pada kumparan sekunder adalah \ P_s = I_s \Sigma_s \ dengan \ I_s \ adalah arus pada kumparan sekunder. Tidak semua daya pada kumparan primer dapat dipindahkan ke kumparan sekunder. Trafo yang sedang digunakan menghasilkan pansa. Ini menunjukkan adanya energi litrik yang berubah menjadi energi panas. Hanya trafo ide a fifty yang sanggup memindahkan seluruh daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Tetapi tidak ada trafo yang benar-benar platonic. Jika \ \eta \ adalah efisiensi trafo maka dipenuhi \ P_s = \eta P_p \ atau \ I_s \Sigma_s = \eta I_p \Sigma_p \. Hubungan ini menghasilkan \ I_s = \eta \Sigma_p /\Sigma_s I_p \. Dengan memasukkan persamaan maka kita peroleh hubungan antara arus pada kumparan oprimer dan sekunder \ {I_s \over I_p} = \eta {N_p \over N_s} \quad \quad \quad \quad \quad \quad \ Kasus khusus untuk trafo platonic, \ \eta = one \ maka \ I_s/I_p = N_p/ N_s \. Jika merasa bermanfaat, silakan share dan similarPerbandinganantara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut. Dengan: η = efisiensi trafo Ws = energi sekunder (keluar) Wp = energi primer (masuk)
FAJawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah 20%. Diketahui Pp = 350 watt Ps = 70 watt Ditanya Î = ? Pembahasan Efisiensi transformator merupakan perbandingan dari daya keluaran daya sekunder dan daya masukan daya primer pada transformator. Secara matematis efisiensi transformator dapat ditentukan dengan persamaan Î = Ps / Pp x 100% dimana Î = efisiensi transformator Ps = daya sekunder watt Pp = daya primer watt Sehingga Î = 70 /350 x 100% Î = 0,2 x 100% Î = 20% Jadi, efisiensi transformator tersebut adalah 20%.Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!YD6T6.