BeliPada Zaman Dahulu Kala Online terdekat di Jakarta Barat berkualitas dengan harga murah terbaru 2021 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%. Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo
Uploaded byMuhammad Izzul Hilmi Ibrahim 100% found this document useful 9 votes8K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 9 votes8K views3 pagesAmalan Jahiliah Zaman KiniUploaded byMuhammad Izzul Hilmi Ibrahim Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Sumberilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona. Sebelum kedatangan Islam oleh Nabi Muhammad SAW dikenal dengan zaman jahiliyah. Dalam Islam, periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran dalam kehidupan beragama. Pada saat itu masarakat Arab jahiliyah mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk seperti meminum minuman keras, berjudi, dan menyembah
Ciri umum yang selalu disebut-sebut pada masyarakat Arab, suku Quraisy, ketika Nabi Muhammad mulai diutus memperkenalkan ajaran Islam adalah jahiliyah. Kata jahiliyah artinya adalah bodoh. Nabi Muhammad diutus di tengah masyarakat itu oleh karena kebodohannya. Bukan disebut nakal, tetapi adalah bodoh. Bodoh lawan katanya adalah pintar, cerdik, atau cerdas. Disebut bodoh oleh karena tidak mampu mengunakan akal atau pikirannya. Diajari tidak nyambung, diberi sesuatu menolak, diberi nasehat tidak mau mendengarkan, Sesuatu yang penting diangap tidak ada gunanya, dan sebaliknya, sesuatu yang tidak ada gunanya dianggap penting. Oleh karena kebodohannya itu, patung buatannya sendiri dianggap tuhannya. Anak perempuan sebagai penerus keturunannya dianggap rendah, tidak ada gunanya, dan bahkan mendatangkan rasa malu. Wanita termasuk ibunya sendiri dianggap sekedar sebagai harta dan boleh diwaris. Maka, harkat dan martabat manusia tidak dihargai. Selain itu, oleh karena kebodohannya itu pula, manusia dirampas kehormatannya, dijadikan budak, dan diperdagangkan. Seseorang tatkala dijadikan budak, maka diperlakukan apapun sesuai dengan kemauan pemiliknya. Ketika itu ada jual beli manusia atau budak, bahkan di juga terdapat pasar manusia. Antar kabilah atau suku saling bersaing, perang, dan juga beradu kekuatan. Siapa yang kuat, merekalah pemenangnya. Kehidupan manusia, pada zaman jahiliyah tidak ubahnya kehidupan binatang. Beradu kekuatan dianggap hal biasa. Itulah sebabnya masyarakat Arab, suku Quraisy, ketika itu disebuit sebagai masyarakat bodoh atau jahiliyah. Berbeda dengan zaman jahiliyah, masyarakat sekarang ini menamakan dirinya modern, beradab, menghargai harkat dan martabat manusia. Kebodohan dianggap sudah hilang, atau masa lalu. Antar manusia sudah saling memahami, menghormati, menjalin kasih sayang, dan bertolong menolong. Siapa saja yang menggangu kehormatan seseorang, maka diadi atas dasar hukum yang berlaku. Namun pertanyaannya adalah, apakah sebenarnya pada masyarakat modern, ciri kebodohan atau jahiliyah sebagaimana dikemukakan itu sudah berhasil dihilangkan. Mari kita lihat melalui gambaran singkat berikut. Pada masyarakat modern setelah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka antar negara juga ternyata saling berlomba kekuatan, baik lewat ekonomi, politik, dan bahkan juga persenjataan. Alat-alat modern yang berfungsi untuk menghancurkan kekuatan musuh, ternyata semakin dahsyat. Jika peperangan pada zaman jahiliyah Arab dahulu hanya menggunakan panah, tombak, dan pedang, maka sekarang ini negara-negara maju menggunakan peralatan yang amat canggih, berupa bom atau nuklir yang memiliki daya pemusnah yang amat dahsyat. Hanya dalam hitungan detik, sebuah kota besar bisa dibikin hancur tidak tersisa. Jika pada masa jahiliyah manusia diperdagangkan, harkat dan martabat wanita tidak dihargai, maka pada zaman modern sekarang ini, masing-masing kita bisa melihat sendiri. Perempuan dijual belikan, bagaikan barang atau bahkan binatang, untuk memuaskan nafsu yang tidak terkendali. Jual beli perempuan, juga diiklankan bagaikan memasarkan barang dagangan lainnya. Lebih dahsyat lagi, binatang tatkala mengembangkan keturunannya tidak melakukan kesalahan. Binatang berjenis kelamin jantan melakukan seks dengan betina. Seks di kalangan binatang tidak ada yang antar sejenis, tetapi justru manusia ada yang melakukan hal itu. Homoseks dijadikan perbincangan untuk dilegalkan. Demikian pula, obat-obatan terlarang, diperjual belikan. Belum lagi kejahatan itu berupa korupsi, manipulasi, kong kalikong, bahkan juga pembunuhan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau keselamatan dirinya. Merenungkan gambaran tersebut, maka di zaman modern seperti sekarang pun, ciri-ciri jahiliyah ternyata justru lebih tampak, dan bahkan kekuatan perusaknya jauh lebih dahsyat. Mungkin jika dibandingkan, keadaan di zaman modern ini akan lebih jahiliyah dibanding masyarakat jahiliyah suku Quraisy zaman dahulu. Akhirnya, memperhatikan hal itu, sementara orang bertanya, bagaimana mengatasi jahiliyah modern itu. Jawaban itu kiranya sederhana saja, yaitu perbaikilah akhlaknya. Jalan selainnya, tidak mungkin. Wallahu a'lam
Disisi lain, lingkungan juga memengaruhi bahasa Arab. Menurut Hasan al-Baquriy, bahasa dan sastra Arab merupakan hasil dari lingkungan alami, di samping lingkungan sosial. Pada masa itu, masyarakat Arab hidup di padang pasir secara berkelompok, berpindah-pindah mencari sumber air, sulitnya tanaman untuk tumbuh, cuaca alam yang berubah-ubah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia adalah makhluk yang kompleks. Watak, kepribadian, pola hidup semuanya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kadang mereka tak pernah menyadari dengan segala perbuatan yang dilakukannya, hingga akhirnya membuahkan aib dan merusak citra dirinya. Berikut saya akan membahas mengenai kehidupan jahiliyah di masa dahulu hingga yang terjadi hari Siapa yang tidak tahu dengan ini, Pengertian Jahiliyah dalam hal ini bermakna tidak menggunakan “hati” dan atau “pikiran” mereka. Masih ingat salah satu bait lagu Bimbo yang sangat populer “bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar”. Seperti itulah gambaran Jahiliyah, mereka tahu bahwa yang mereka lakukan itu “salah” tetapi tetap pada kesombongan, keangkuhan, kekerasan, prestise, jabatan, dan tujuan yang akan mengalahkan segalanya. Sebagai contoh kejadian-kejadian pada zaman Nabi Ibrahim, ajaran Nabi Ibrahim kepada kaumnya, termasuk ayah kandungnya sendiri tidak diindahkan sama sekali, agar tidak menyembah dan mempertuhankan berhala-berhala. Perempuan hanya dijadikan budak pemuas nafsunya, anak-anak ditelantarkan. Yang ada pada zaman itu hanya peperangan-peperangan antar suku untuk mencapai boleh jadi Jahiliyah pada zaman Arab sebelum Nabi Muhammad diutus Islam datang akan dan bahkan terjadi pada zaman modern ini. Kita banyak menyaksikan bagaimana orang-orang yang terkenal dengan kecerdasan, keintelektualan mereka, tapi dengan semena-mena berbuat seenaknya saja demi mencapai suatu tujuan. Mereka bukan bodoh, tetapi membodohi diri sendiri. Mereka bukan tidak tahu, tapi pura-pura tidak tahu. Dengan kecerdasannya mereka membodohi masyarakat, terutama masyarakat bawah, dengan kekuasaanya mereka memperbudak rakyat. Itulah gambaran singkat perilaku jahiliyah di zaman modern ini. Semoga kita termasuk orang yang selalu diberi cahaya dan petunjuk yang lurus ihdzinash-shirathal mustaqim, sehingga kita tidak termasuk manusia-manusia dengan sebutan Jahiliyah Modern. Beberapa contoh kekejaman jahiliyah kunoüBetapa di jaman dulu orang mendengar bengisnya bangsa Arab pada saat itu, karena merasa setiap kelahiran seorang anak perempuan menjadikan aib buat keluarga mereka, sehingga sebuah tindakan yang di jaman itu yang sudah dianggap biasa tanpa merasa berdosa hanya karena malu mempunyai anak perempuan dengan membunuhnya atau mengubur sang bayi dalam keadaan kalau ditilik dengan jaman yang serba modern dan penuh dengan perjuangan tentang Hak Asasi Manusia HAM, sepertinya saat ini jahiliyah merupakan cerita kuno, sebagai isapan jempol, kita semua tidak merasa bahwa saat ini kita sedang berada di zaman Jahiliyah Modern, mengalami saat yang serupa dengan kehidupan jahiliyah dizaman sebelum Rasulullah Muhammad saw. Betapa tidak? Coba saja dengar, lihat dan baca di media masa mengenai banyaknya kasus pembunuhan, tidak hanya terhadap kaum wanita, tapi sekarang terhadap semua manusia wanita hanya menjadi simbol “kelemahan” semata. Kelemahan terhadap kekuasaan, kekuatan, kesempatan, kemiskinan, ketersudutan kepentingan, pengangguran, krisis mental, dll…semua ini adalah metamorfosa / pengulangan dari jaman jahiliyah kuno yang dimunculkan di jaman modern hanya bayi perempuan saja yang dibunuh, bahkan ayah kandungnya sendiri, ibu kandungnya sendiri, keluarganya sendiri, kalau nafsu syaithan sudah memuncak, tidak ada yang bisa menghalangi si “jahil” dari perbuatan “membunuhnya”. Berita orang-orang terkenal yang dengan terus terang tanpa beban membeberkan aibnya dengan cara aborsi demi sebuah alasan mempertahankan kehormatannya mana mungkin menjadi terhormat dengan cara melakukan aborsi?, bahkan dengan tidak malu-malu dan tidak merasa bersalah menceritakannya kepada media massa dengan bangganya. Naudzubillah. Coba bandingkan pembunuhan bayi-bayi yang tidak berdosa di zaman dulu dengan zaman sekarang. Di zaman sekarang pun marak terjadi kasus pembuangan bayi, bahkan oleh orang tuanya sendiri. Tidakkah perbuatan ini sama kejamnya dengan apa yang dilakukan di zaman jahiliyah dulu?. Kasus demikian biasanya di jumpai karena masalah ekonomi atau karena bayi tersebut hasil dari hubungan gelap. Miris sekali!! Lihat Pendidikan Selengkapnya
SyeikhMuhammad ibn Abdul Wahab dalam Masail Al-Jahiliyyah mengatakan, bahwa agama mereka (orang-orang jahiliyah) terbangun oleh beberapa pondasi yang menjadi akar dan pijakan. Yang terbesar diantaranya ialah "TAQLID", yaitu sebuah sistim yang besar yang selalu menjadi tumpuan semua orang-orang kafir, sedari dahulu kala hingga akhir zaman.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum kedatangan Islam oleh Nabi Muhammad SAW dikenal dengan zaman jahiliyah. Dalam Islam, periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran dalam kehidupan beragama. Pada saat itu masarakat Arab jahiliyah mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk seperti meminum minuman keras, berjudi, dan menyembah berhala. Melihat peristiwa diatas, apakah keadaan pada zaman jahiliyah itu terjadi juga pada zaman sekarang ini? Sekarang lihatlah apakah memang kita kembali kejaman itu, jaman yang penuh dengan kenistaan yang tidak mempunyai akhlak, pedoman hidup, dan keimanan. Ya Tuhan apakah benar memang seperti ini keadaanya. Banyak pemberitaan dimana-dimana tindakan kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, pemalsuan, korupsi dimana-mana, sampai perbudakan pun telah terjadi dizaman modern sekarang., banyaknya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan akidah begitu mengakar di negara Indonesia, setahun terakhir ini mendengar berita yang tak henti-hentinya mengenai Korupsi, yang marak sekarang tentang pencucian uang oleh tersangka Ahmad Fathanah dan tersangka Luthfi Hasan, dan lagi pencucian uang oleh gubernur Riau, danlagi Komisi Pemberantasan Korupsi belum berhasil menangkap Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara. Komisi Pemberantasan Korupsi memburu Hidayat yang diduga menerima suap dari pengusaha kontraktor swasta berinisial SRG untuk dimenangkan dalam proyek-proyek yang didanai dari anggaran Bantuan Dana Bawahan.sumber kompas, kasus korupsi TNKB ini, mengingat anggaran Polri dalam penanganan kasus-kasus korupsi sudah bertambah menjadi Rp14 miliar. Belum lagi kasus yang belum tuntas yang masih terulur-ulur entah dibawa kemana dengan Kasus korupsi Bank Century, Hambalang yang tak terdengar lagi. Sepertinya gedung KPK sudah penuh dengan para korup. Melihat berbagai kasus diatas spertinya harus merenung kenapa sekarang mencari orang yang jujur itu sulit, kejujuran seringkali dibeli dengan harta dan jabatan. Yang mengerikan lagi pembunuhan yang terus-terusan terjadi, baru baru ini pembunuhan oleh anak kandungnya sendiri, Supardi 26, warga Karangploso 14, Bangkingan Wetan, Surabaya, Jawa Timur, dia tega memenggal kepala ibunya dan memakan hati ibu kandungnya sendiri, Astagfirullah... ini bukan satu kasus saja yang terjadi banyak kasus pembunuhan diberbagai daerah entah itu motifnya karena selingkuhan, rasa cemburu, pemerkosaan dan akhirnya terjadi pembunhan, sunguuh tragiis tak mengenal siapapun itu orang terdekat sekalipun bisa melakukannya. Kenapa ??? apakah manusia dibumi ini sudah tidak mempunyai keimanan, semakin terkikisnya rasa iman dan tak mengenal lagi rasa takut akan dosa. Perbudakan yang muncul kembali di salah satu pabrik Wajan didaerah Tanggerang. sungguh sangat menyita banyak perhatian, apakah hukum negara bisa menangani permasalahan kasus-kasus dan menghukum orang-orag dengn seadil-adilnya. Ataukah Hukum Islam yang harus diambil dalam menyikapi permasalahan yang terjadi sekarang??? orang yang korupsi harus dipotong tangannya, begitupun orang yang membunuh harus dibunuh lagi. Yang harus kita lakukan dalam menyikapi negeri yang semakin karut ini dengan meningkatkan keimanan kepada sang Pencipta, dan memaknai kehidupan yang hanya sebentar dengan berperilaku sesuai dengan akidah dan syariat. Lihat Humaniora Selengkapnya

HQjv.
  • 49djioyy3r.pages.dev/309
  • 49djioyy3r.pages.dev/100
  • 49djioyy3r.pages.dev/471
  • 49djioyy3r.pages.dev/129
  • 49djioyy3r.pages.dev/91
  • 49djioyy3r.pages.dev/459
  • 49djioyy3r.pages.dev/444
  • 49djioyy3r.pages.dev/268
  • pada zaman dahulu kala pada zaman jahiliyah